Ingin Berkontribusi? Klik Tombol disamping ini:
BANGSA INDONESIA BERPOTENSI BESAR MEMERDEKAKAN BANGSA-BANGSA TERJAJAH, TERMASUK PALESTINA
KH. Hafidin, S.Ag | 0852-8424-3554
Salah satu istri Coach Hafidin yang sangat aktif mengikuti perkembangan berita Palestina, sering mengadukan nasib Warga Palestina yang telah 4 bulan dibombardir oleh Penjajah Israel.
Alhamdulillah, kepedihan yang dirasakan oleh istri itu, menggugah semangat menulis tentang bangsa besar, yang sangat besar potensinya untuk berperan aktif membebaskan bangsa-bangsa terjajah di Abad Modern ini.
Bangsa itu, namanya bangsa Indonesia. Bangsa Muslim, yang berabad-abad sanggup bertahan dan sukses memenangkan perjuangan kemerdekaan, di 17 Agustus 1945, negaranya berbentuk Republik, yaitu Negara Republik Indonesia dan pada tahun-tahun pergolakan politik disatukan oleh fakta integritas yang dikomandani ulama besar Muhammad Natsir, sehingga bangsa Indonesia menguat dengan sebutan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indonesia merdeka, dalam catatan sejarah, diperankan oleh kepemimpinan Ulama dari Masyarakat sampai Tentara. Ulama Syarikat Islam, Ulama Muhammadiyah, Ulama Nahdatul Ulama, Ulama Persis dan Ulama – Ulama dari organisasi keagamaan lainya, selalu aktif menggerakkan masyarakat untuk merebut kemerdekaan dari Penjajahan Belanda. Selain, ulama-ulama yang memimpin Masyarakat, ada juga Jendral Sudirman, yang merupakan Ulama Muhammadiyah yang memimpin cikal-bakal Tentara Nasional Indonesia, untuk melawan penjajah.
Kepemimpinan Ulama ini, mangisyaratkan bahwa Islam adalah sumber nilai dan motivasi paling berpengaruh dalam seluruh aktivitas perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, Ulama pula yang menyusun Rumusan nilai dan konsep bernegara yang melalui Ijtihad mereka bangsa ini, tetap eksis di tengah-tengah ganasnya Kekuasaan Adidaya Mulkan Jabariyah yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, sebagai dasar Negara Republik indonesia, betul-betul merupakan hasil ijtihad terbaik di Era Mulkan Jabariyah, sehingga menciptakan maslahat bagi ummat Islam bangsa Indonesia dimasa gansanya Oligarki Internasional menjarah seluruh potensi Sumberdaya Alam dan sumberdaya Manusia, negara-negara kalah perang seperti Indonesia.
Sekali lagi, Kemerdekaan 7 Agustus 1945, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 adalah hasil ijtihad terbaik para ulama di masa itu dan telah menjadi rahmat bagi Ummat Islam.
Kini, dengan modal sejarah sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan, maka sudah sepantasnya bangsa Indonesia menjadi kekuatan baru, di masa Akhir kejayaan Mulkan Jabariyah.
Bangsa Indonesia bisa dan pasti mampu untuk menjadi kekuatan baru yang bermain lebih baik, lebih menginspirasi dan lebih bisa diandalkan dalam upaya kemerdekaan bangsa-bangsa lain dari penjajahan bangsa-bangsa Eropa Yahudi, termasuk Palestina.
Lalu, apa syaratnya?
Paling Tidak bangsa Indonesia harus berani menampilkan potensi bangsanya, sebagai berikut :
KH. Hafidin S.Ag
- Kepemimpinan Pemerintahan Yang Kuat.
- Sistem Pemerintahan Yang Lebih Digdaya.
- Rakyat yang cerdas
- Keberanian untuk mendiri di kaki bangsa sendiri
4 potensi bangsa tersebut saat ini (Januari 2024), sangat mungkin untuk dimulai.
Maka, bangsa Indonesia harus berani memilih Pemimpin dengan bijak.
KH. Hafidin S.Ag
- Pilih Pemimpin dan partai yang memiliki rekam jejak baik, gemilang dan membela kepentingan rakyat.
- Pilih Pemimpin dan partai yang dekat dan bersama Ulama dalam menyelesaikan masalah bangsa.
- Pilih Pemimpin dan partai yang memiliki Kecerdasan unggul dan partai yang berbasis pada Ilmu dan dakwah yang kuat.
- Pilih pemimpin dan partai yang berkomitmen tinggi dan berintegritas gemilang, selama hidup dan berdiri.
Semua itu, adalah prasyarat dari titik tolak kemajuan, kedigdayaan dan keberdayaan bangsa di pentas dunia Internasional.
Kebijakan publik taraf internasional, hanya bisa ditampilkan oleh bangsa terhormat. Maka, hormati potensi bangsa yang unggul dan luar biasa, dengan berani menampilkan mereka di ruang-ruang kebijakan bangsa dan negara.
KH. Hafidin, S.Ag | 0852-8424-3554
Barokallahufiikum…
INDRA – Menuju Indonesia Damai Sejahtera